Aquasprite Theme Demo

Sang kuLi Yang Berhati Mulia...

October 15, 2012 , Posted by Heru Anwar Kenjest " ibeng" at Monday, October 15, 2012





Masih disini,,,,
Di gubuk derita yang menyimpan sejuta warna & kisah hidup seorang anak rantau yang mengadu nasib di kampung orang. Siang berlalu penuh peluh dan rasa penat yang tak dihiraukan lagi, menyambut datangnya malam dg alunan suara jangkrik bercampur dg hiruk pikuk aktivitas MEREKA yang mencari dan terus mencari demi mengisi periuk lusuh yang penuh diselimuti arang hitam.
Hari,minggu,bulan bahkan tahun yang berlalu bagaikan angin lalu yang menjadi saksi bisu betapa besar pengorbanan seorang ayah yang bertaruh nyawa demi untuk sedikit membantu sang anak yang nun jauh di negeri orang, mengirim se ala kadar untuk menyambung hidup sang anak yang bertekad ingin merubah nasibnya dan orang tua yang kian hari makin renta.
Kuli, itulah sebutan seorang ayah yang bekerja pada si kaya mengambil upah atas keringat yang keluar. Subuh,seusai sholat adalah waktu yang ia pergunakan untuk memulai aktivitasnya, berbekal pisau toreh,sebilah pisau, dan sebuah "KAMPEL", batang demi batang, pohon karet ia toreh berharap lateks yang keluar akan dapat dibagi pada si kaya sebagai empunya.

Setelah semuanya selesai, barulah ia turun ke sebuah petak sawah yang berisi padi se ala kadar lahan yang ada. bekerja seharian demi periuk dan si anak,,,,Menginjak masa panen,beras yang dihasilkan akan dibagi 2 kepada sang anak demi ingin sang anak makan beras enak layaknya ia. menunggu di pasar tua ia menunggu yang rela membawa kirimannya kepada sang anak.
Seminggu sudah,kiriman itu barulah sampai pada sang anak, beras pulen yang rasanya mantap,enak, dan lezat kini berubah menjadi beras yang usang,lapuk, dan penuh kutu. Namun apa boleh buat, daripada perut kosong tak berisi usang nya beras, banyaknya kutu didalamnya tak menjadi halangan bagi sang perantau untuk memakannya.
Sang perantau yang rela memakan berar usang itu telah menyelesaikan studinya dan membawa ijazah pada sang kuli yang kian hari makin renta dengan kulit yang kian mengendur. sejenak beberapa waktu,,,sang perantau mencoba memulai untuk merubah nasibnya dan sang kuli.dan
Kini,,,,,sang perantau mendapatkan kelayakan hidup yang ia inginkan meski tak sepenuhnya, dan sang kuli kini merasakan buah dari hasil jerih payahnya menanam selama ini,,,,
Wahai sang Kuli,,,betapa besar pahala dan amal yang engkau dapat, berkat engkau,,,AKU bisa seperti ini bisa makan,minum,tidur dan ikut menikmati tetes keringat mu meski kini aku mengulang kisah SANG PERANTAU !!!

Currently have 0 coment:

Leave a Reply

Post a Comment